~bicara kata~

Manis bicara indah tutur kata

Tak seindah rupa pengertiannya

Lembutnya lidah mengata nista

Lidah yang tiada bertulang

Mengadu domba

Serta memfitnah sesama saudara

Terkadang aku berfikir sendirian

Perlukah amarahku dibiar terus menyala

Membakar membara dengan rasa bangga

Mencela mereka dengan kata-kata

Kata ibarat pedang

Yang tajamnya bisa membunuh lawan

Kata-kata yang berhikmah

Menyedarkan kita

Kata madah pujangga

Bisa menjadi pedoman manusia

Jagalah bahasa kata kita

Jangan disalah guna

Yang merah itu saga

Yang kurik itu kendi

Yang indah itu bahasa

Yang cantik budi pekerti

Terkadang aku mentaksir manusia

Kurniaan Tuhan telah banyak dikhianati

Mencerca, menghina, dustanya bicara

Menyusun nista dengan kata-kata

Terlajak perahu masih boleh diundur lagi

Terlajak kata buruk padahnya

Terlajak perahu masih boleh diundur lagi

Terlajak kata hilang percaya

Hilang percaya..

~atas nama kehidupan~

Hidup ada bermacam-macam karenah, ragam, cara dan sebagainya. Kadang-kadang kita merasakan kita cukup gembira dengan kehidupan yang kita jalani. Kadang-kadang, kita tak berpuas hati. Kadang-kadang kita ingin menjauh dan kadang-kadang kita inginkan seseorang disisi kita. Lumrah hidup. Benda yang tiada akan dikenang tapi benda di depan mata hanya dibiarkan. Tika ingin bersendirian, kita akan menidakkan apa sahaja yang menghalang. Jika kesunyian, kita kembali mencari sinar yang makin menghilang. Insan bergelar manusia, tidak pernah mengenal erti puas. Sering sahaja benda yang benar tapi kelihatan salah. Benda yang salah tapi dianggap benar. Seorang insan takkan terlepas daripada membuat salah dan tiada seorang insan pun di muka bumi ini yang tidak berbuat salah. Tapi, sudah menjadi adat manusia, salah orang senang dilihat tetapi salah sendiri sukar untuk diterokai. Kadang-kadang manusia ini tidak mengerti akan hakikat sebenar sebuah kehidupan. Ada yang terus menjatuhkan manusia lain, ada yang terus tenggelam dalam dunia sendiri. Ada yang merasakan dirinya sahaja yang betul. Ada yang berfikir dia tidak layak untuk melakukan apa-apa pun. Namun, siapalah kita untuk menentukan itu semua. Kita hanya insan biasa dan kita hanya bergelar manusia. Manusia yang diberikan akal fikiran namun tidak semuanya mampu menggunakan akal ini secara sihat. Erti sebuah kehidupan banyak mengajar dalam memahami insan disekeliling kita. Pengalaman lalu adalah buku yang terbaik tapi jangan sesekali menyalahgunakan ilmu yang ada. Jangan pandang manusia itu sebelah mata kerana walau sejahat mana manusia itu, walau senakal mana manusia itu, walau sejahil mana manusia itu, walau sebaik mana manusia itu, tujuannya hanya satu...AKHIRAT...